Selasa, 26 Oktober 2010

Mbah Maridjan Meninggal

Tim evakuasi yakin jasad yang ditemukan di dapur rumah Mbah Maridjan dalam posisi sujud adalah juru kunci (kuncen) Gunung Merapi itu. Petugas mengenali dari benda-benda yang melekat di tubuh Mbah Maridjan.

"Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin," kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010).

Dia menjelaskan, Mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WIB. Tim evakuasi segera membawa dia ke RS Sardjito untuk dievakuasi dan identifikasi.

"Lokasi penemuan jenazahnya di daerah dapurnya, di belakangnya ada alat-alat dapur," tutupnya.

Tim evakuasi yang turun pada pagi ini adalah tim yang kedua. Sebelumnya pada Senin (26/10) malam tim tidak sampai memeriksa ke dalam rumah. Tim segera turun mengingat kondisi gelap.

Mbah Maridjan menetap di Dusun Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Dia menjadi kuncen Merapi atas titah Sultan HB IX (alm). Pada 2006, Mbah Maridjan enggan mengungsi karena belum mendapat perintah dari Raja Jawa (Sultan HB IX) untuk turun gunung. Dia enggan memenuhi perintah HB X untuk mengungsi karena menganggapnya bukan Raja Jawa melainkan gubernur. Kala itu kediaman Mbah Maridjan selamat dari amukan wedhus gembel, tapi rupanya...tidak untuk tahun ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes